Pages

Minggu, 29 April 2012

Berbagi Pengalaman Mengurus Paspor


"Dalam hidup ini, setahu saya hanya orang bodohlah yang selalu memulai pertanyaan hidup, apalagi memulai misi kehidupan dan tujuannya dari uang"

kalimat diatas merupakan penggalan dari artikel tentang guru besar bidang ilmu manajemen di Universitas Indonesia, pak Rhenald Kasali, tentang alasan mengapa mahasiswa harus memiliki paspor. postingan kali ini akan membahas langkah-langkah membuat paspor berdasarkan pengalaman saya.

setelah mendapat telepon dari pihak IIEF, maka saya sesegera mungkin mengurus paspor. karena paspor tersebut harus sudah jadi seminggu setelah telepon. karena sangat mendadak, tapi alhamdulillah saat itu saya sedang pekan sunyi menjelang Ujian Akhir Semester. (betapa Allah sungguh mempermudah langkah saya).

meskipun bisa mengurus paspor di Surabaya (dekat dengan rumah) namun saya memilih kembali ke Malang (walau sedang libur pekan sunyi) dan menurug paspor di Kantor Imigrasi Malang yang beralamat di Jalan R. Panji Suroso (dekat Kantor Pengadilan Agama). ini dikarenakan, salah seorang saudara bekerja di Kantor Imigrasi tersebut dan sebelumnya saya sudah menghubungi beliau. alhamdulillah, jika ada kenalan seperti ini maka proses pembuatan paspor terbilang 'aman' bagi saya yang baru pertama kali mengurus paspor.

aman dalam artian, tidak terjerat rayuan calo disana. jangan salah ya, calo ada dimana-mana bahkan calo disini sangat jauh dari kesan 'calo'. disini, calo-nya berpakaian rapi jali dan dia siap sedia membimbing anda dalam mengurus paspor. dan betapa malangnya anda ketika memutuskan untuk memakai jasa calo, karena biayanya bisa dua kali lipat dari biaya normal.

Rabu, 11 April 2012

Lebih Jauh Tentang Dunia Anak


"...jika ingin belajar memaknai kejujuran, lihatlah ke dalam mata mereka... mata anak-anak..."

bermacam tipe anak yang bisa dijumpai, mulai dari tipe pendiam, cerewet, bandel, hiperaktif, cengeng, periang, smart, dan sebagainya. yang perlu diingat adalah, anak-anak susah didekati. meskipun ada juga yang bersikap open-minded jadi ketika ketemu siapa aja si anak akan langsung "cair". tapi jarang yang seperti itu, kebanyakan anak-anak itu langsung memasang semacam "protektor" bagi dirinya ketika ada orang asing yang mencoba mendekatinya.