Pages

Minggu, 28 Juli 2013

Tips Menyelesaikan Skripsi (hanya) 1 Semester

Pernah merasa jenuh dengan masalah yang satu ini? Setiap mahasiswa S1 pasti menghadapinya. Yap! Skripsi. Mahakarya terakhir kita, masterpiece paling fenomenal yang akan kita tinggalkan sebelum mendapatkan gelar sarjana. Tulisan kali ini, penulis akan menceritakan pengalaman pribadi dalam menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester untuk memperjuangkan Sarjana Sains dalam bidang Statistika. 

Penulis menempuh jenjang S1 di jurusan Statistika FMIPA Universitas Brawijaya Malang-Jawa Timur. Delapan semester penulis jalani terhitung mulai tahun 2009 sampai 2013. Penulis berusaha dengan susah payah untuk menyelesaikan studi tepat waktu dengan alasan: mengejar batas waktu supaya tidak nambah semester sehingga tidak bayar SPP (di mana SPP akan ditambah 15% jika melewati batas 4 tahun untuk tahun ke-5, 30% untuk tahun ke-6 dan 45% untuk tahun ke-7), supaya tidak memperpanjang uang kontrakan (karena sistem pembayaran adalah per tahun) dan yang paling penting adalah supaya penulis bisa membuktikan bahwa orang yang notabene pernah menghabiskan 2 tahun di LDF (Lembaga Dakwah Fakultas) MAMPU untuk lulus tepat waktu (karena fakta yang ada, KEBANYAKAN mereka lulus > 4 tahun). Selain itu, juga karena hal yang diteliti oleh penulis di skripsinya adalah tentang karakteristik mahasiswa yang lulus tidak tepat waktu. Sangat menggelikan jika penulis skripsi dengan judul tersebut ternyata malah dia yang lulus tidak tepat waktu.

Oke, lalu bagaimana cara supaya bisa menyelesaikan skripsi satu semester? Here we go...

Sabtu, 27 Juli 2013

Tips Mendirikan Sholat di Negara Non Muslim



Banyak hal yang belum aku ceritakan atau tuliskan melalui baris kata-kata. Tentunya, tidak semua akan ku tuliskan, beberapa masuk kategori privasi jadi aku simpan. Tapi jika ada yang menurutku pembaca nantinya bisa ambil pelajaran darinya, aku ingin bagikan.

Sholat. Setiap muslim tahu akan kewajiban satu ini. Sholat wajib, 5 kali sehari. Ah, kalian sudah hafal bukan apa saja? Sholat sejatinya sangat mudah dilakukan, namun terkadang banyak yang lalai mungkin dikarenakan satu lain hal. Tapi, kembali lagi ke individu masing-masing. Hey, pernah melewatkan satu sholat dalam hidupmu? Mungkin, waktu masih kecil ya. Apa rasanya? Biasa saja? Cuek? Yah, beberapa merasa demikian. Sehingga perasaan tadi lama-kelamaan terakumulasi dengan baik tapi hasilnya buruk->meninggalkan sholat selama-lamanya. Penulis dan pembaca tidak mau seperti itu, bukan?

Di Indonesia, kita tidak perlu kesusahan melaksanakan sholat. Tiap berapa meter sekali akan kita jumpai masjid atau mushola. Tinggal mampir ketika adzan terdengar, tunaikan sholat dan lanjutkan perjalanan. Simpel bukan? Tapi kita sedang bepergian di tempat antah-berantah yang jangankan masjid, mushola saja tidak ada. Satu pun. Lantas, jadi tambah malas kah? Atau semakin bersemangat beribadah?