Pages

Rabu, 22 Desember 2010

Presensi Itu Artinya Apa?

suatu ketika seorang teman yang notabene adalah PJ matkul X menghampiri saya. dan terjadilah dialog seperti ini:
"kamu cepetan ngisi ini (sambil menunjuk ke satu kolom presensi yang kosong dan itu adalah punya saya)"
"loh, emang kenapa?"
"yaa...biar semuanya full, lihat ini kamu tok yang kosong."
"sebentar, sebentar.. ini kan aku memang pas nggak masuk?"
"wes tah, cepet diisi. sebelum tak serahkan ke TU (karena hari itu memang kuliah terakhir semester ini)."
saya bingung lah. ini berarti saya disuruh bohong, manipulasi. tidak.
"(menggelengkan kepala) tidak, terimakasih. saya memang nggak masuk kan hari itu? jadi nggak perlu presensi. lagian, aku cuma bolos 1 kali pertemuan kan? nggak kena evaluasi 80%?"
"yowes, terserah." (sedikit tersinggung, kemudian pergi)
"loh? kok marah?"
percuma, teman tadi sudah pergi. oh, apakah ada yang salah dengan ucapan saya tadi?

***

presensi. mungkin saya menerjemahkannya seperti ini : present (bhs inggris:hadir). jadi, presensi itu untuk kehadiran saja. yang tdk hadir, ya jangan presensi. iyakan?
entahlah, buat teman saya tsb "jangan marah hanya gara2 ini,ya. peace..^^"


Selasa, 21 Desember 2010

Teruntuk Ummi Tersayang..

Blessed is your face

Blessed is your name
My beloved
Blessed is your smile
Which makes my soul want to fly
My beloved
All the nights
And all the times
That you cared for me
But I never realised it
And now it’s too late
Forgive me

Now I’m alone filled with so much shame

For all the years I caused you pain
If only I could sleep in your arms again
Mother I’m lost without you

(Sami Yusuf - Mother)

Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I 22-25 desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandala bhakti Wanita tama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di jawa dan sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai kongres wanita Indonesia (kowani). Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti Christina Tiahahu, Cut Nyak Dhien, Cut Mutia , R.A.Kartini, Walanda Maramis , Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said, Laksamana Malahayati dan lain-lain. Tahun 1959, Presiden Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Tanggal 22 Desember dipilih untuk mengenang diselenggarakannya Kongres Perempuan pertama, 31 tahun sebelumnya. 

****
surat cinta Teruntuk Ummi Tersayang,

my beloved..ummi,
entah mengapa saya selalu meleleh hanya dengan memikirkanmu saja. mengingat semua pengorbananmu, seluruh peluhmu demi memenuhi pinta-pintaku. ummi,tak ada yang seindah engkau. tak ada yang rela tiap malam diam2 bangun hanya untuk memijit seluruh badan anakmu ini, memandangku dengan penuh sayang. tak sedikitpun hal itu saya minta, ummi.. karena kenyataannya, saya pun jarang memijit badanmu yang renta. maafkan anakmu ini,ummi. yang masih belum bisa memberi yang terbaik bagi mu. 
my beloved..ummi,
taukah engkau,ummi? anakmu ini merindukan saat2 bersenda gurau denganmu. engkau selalu bisa memposisikan diri sebagai teman, yang siap mendengar semua keluh kesah. sekarang ummi ku sayang, tiada yang bisa menentramkan hati anakmu ini di saat banyak masalah. hanya terisak di sela tahajjud. moga ummi juga sedang tahajjud disana.. ada yang pernah bilang begini, ummi.. bahwa doa2 itu ibarat pilinan awan putih. yang mana pilinan2 itu menembus jauh ke langit, jauh menembus langit hingga mencapai Arsy-Nya dan mendapat jawaban "ya" dari ALLAH. serta di-AMIN-i oleh para malaikatNya.. saya selalu memanjatkan doa, fi dunyaa khasanah wa fil aakhiroti khasanah khusus untuk ummi dan abi.
my beloved.. ummi,
kaifa haluk, ummi? meski sering menelponmu, rasanya semua kata2 yang terucap tdk mencukupi. saya ingin melihat wajahmu secara langsung,ummi. memelukmu...mengadu tentang tugas2 kuliah,ummi.. tentang ketidakmampuan putrimu ini mencerna materi kuliah.. ah,ummi. betapa merasa bersalahnya diriku ketika nilaiku jelek. bersalah padamu, ummi... malu,diriku... doakan, ummi. segala hasil studi semester ini adalah yang terbaik.
my beloved.. ummi,
besok adalah hari Ibu. selama ini putrimu belum bisa memberi apa2,ummi. tapi insya ALLAH tahun ini ada persembahan sederhana untuk ummi.. ini dari jerih payah putrimu sendiri,ummi.. hasil kerja sebulan, untuk ummi dan insyaALLAH untuk abi juga.. jadi teringat waktu kemarin ummi ke sini, menjenguk saya. malam2 kita masih di samping jalan,menunggu bis. sudah begitu, alas kakimu rusak. malam2, dingin, ummi tdk beralas kaki. saya tahu, ummi.. engkau rela tidak membeli alas kaki baru lebaran kemarin, hanya karena ingin melihat putra-putrinya merayakan lebaran dengan serba baru. alas kaki yang engkau beli beberapa tahun lalu itu masih engkau pakai, ummi. dan akhirnya, rusak di saat tdk tepat. semoga engkau suka ummi, persembahan kecil dari putrimu ini..
my beloved.. ummi,
tunggu putrimu ini, ya ummi.. senin depan, saya pulang ummi.. rasanya sudah tdk sabar menumpahkan rindu yang menyesakkan dada ini. rasanya tdk sabar bermanja manja denganmu lagi.. tunngu ya ummi, 

malang,21 Desember 2010
di tengah dinginnya udara Malang, di sela2 rindu yang menyesakkan dada.



Minggu, 19 Desember 2010

Big Threat !

tergoda untuk menulis topik ini, karena dialog ringan di kamar kontrakan dengan mbak2 lain. rame. 
"muktamar tadi yang undang2 pacaran, mesti wes berlangsung seru" 
pacaran ? saya jadi teringat satu, dua, atau tiga hal. bahkan lebih.
teman, siapa diantara kalian yang pernah merasakan atau melakukannya? (cukup kalian jawab dalam hati, dan pelan saja jawabnya yaa ^_^)
***
pacaran, istilah keren jaman sekarang. saya jadi teringat beberapa waktu lalu. ummi marah2, karena melihat HP adik saya yang isi sms nya tentang pacaran2 begitu. Astaghfirullah, padahal baru 13 tahun adik saya itu. saya sebenarnya marah, tapi saya tidak bisa menyalahkan 100%. remaja yang masih usia belasan, dengan fasilitas HP,  bisa akses internet di warnet dg mudah (lantaran tarifnya yang murah), semua berpeluang untuk membuat dik Ainul terjerumus ke dalamnya. saya menghela nafas. teman, tahukah kalian seberapa jauh pengaruh kecanggihan teknologi merasuki remaja Indonesia? saya buat sampel kecil saja. di tempat tinggal saya, kebetulan saya pernah mengikuti lomba menulis artikel yang mana temanya tentang (maaf) pengaruh seks bebas di kalangan pelajar. jangan tutup telinga tentang ini, teman. hal ini ada di sekitar kita, dan demi ALLAH jangan bersikap acuh pada hal tersebut. janganlah kemudian karena kita 'aman2 saja' berada di lingkungan sekarang, kemudian kita tidak mengambil tindakan terhadap masalah yang mengancam moralitas bangsa ini. minimal kita turut prihatin. mungkin saya bukanlah orang yang tepat untuk menuliskan ini, namun saya merasa hal ini perlu disampaikan. 
artikel itu menuntut saya melakukan pengamatan singkat, studi referensi dari internet, majalah, buku2 psikologi. saya tercengang saat membaca salah satu artikel majalah muslimah. artikel tersebut memuat hasil survei yang dilaksanakan oleh beberapa lembaga peduli masyarakat. bahwa di tahun 2008, tercatat bahwa lebih dari 50% remaja indonesia pernah melihat gambar porno. bahkan sering membuka situs porno di internet. miris rasanya. karena remaja yang dimaksud adalah sebagian besar siswa SD kelas 4 ke atas. ah, saya tidak percaya.
suatu ketika saya pergi ke warnet, ingin mencari bahan tugas. lantaran komputer yang saya pakai sedikit eror, saya diminta pindah ke komputer sebelah. tiga anak SD kira2 kelas 3-4 SD, baru saja keluar dari komputer yang akan saya tempati itu. baru saja saya duduk. tangan saya gemetar memegang mouse. layar di hadapan saya itu, terpampang situs porno yang ternyata lupa tidak di close oleh tiga adik2 tadi. antara percaya dan tidak percaya. teman, ini serius. apa kalian tetap saja acuh begitu?
saya akhirnya meng-iya-kan artikel itu. fakta lain, bahwa remaja yang sering melihat situs porno tsb cenderung melakukan tindakan asusila. seharusnya masa anak-anak di isi dengan yang namanya bermain, canda tawa, bukan dengan yang satu ini teman! taukah teman? bahwa salah satu anak SD kelas 5, tiba2 mempertontonkan  (maaf) alat kelaminnya ke teman2 sekelasnya. setelah ditanya, ternyata si anak tersebut sering meng-akses situs porno tanpa sepengetahuan orang tuanya. meski bahasn pertama adalah tentang pacaran, tapi saya alihkan pembahasannya ke pengaruh situs porno di kalangan remaja Indonesia. tak ape kan?(jika ada yang kurang nyaman membacanya, monggo jangan diteruskan..^_^).
kira2 apa yang salah ya, teman?
apakah pola fikir yang terlanjur terisi porno2 semua, ataukah lingkungan yang menkondisikannya seperti itu?
akhirnya saya membuat konklusi di artikel saya, bahwa kesalahan terbanyak ada di orang tua. pengawasan, pendidikan moral dan agama lah yang benar2 payah. kebanyakan mereka sibuk dengan kerja, sehingga anak2 mereka ke warnet mereka tidak peduli. benar2 pengawasan yang buruk. di samping itu, pegangan (pondasi) moral dan agama yang kurang bahkan bisa dikatakan buruk. orang tua lebih suka mengirim anak mereka ke les privat, les tari, les bahasa inggris, les komputer, dan sebagainya. TPQ di pesantren dekat rumah saya saja semakin tahun semakin sepi peminat. anak2 disana megisi waktu luang mereka dengan pergi ke warnet. pertama mungkin untuk nge-game. tapi lema2..? siapa yang bisa memastikan bahwa mereka selamat dari yang namanya situs porno?
adakah yang tidak setuju dengan pendapat saya diatas?
ternyata artikel saya masuk finalis 20 besar. dimana para finalis diminta mempresentasikan artikelnya di hadapan 3 juri, yang ketiganya adalah guru besar, dosen, dan ustad (karena yang menyelenggarakan adalah univ islam swasta di daerah saya). enggan untuk mempresentasikan sempat terselip di hati saya. bismillah...presentasi lancar walau beberapa kali tergagap. juri2 keheranan, karena akhir artikel saya yang sepenuhnya menyalahkan orangtua. bukankah iya? ketika anak2 sudah dibimbing dengan baik dan benar terutama di agamanya, pasti ketika si anak sudah terjun di lingkungan yang negatif, akan ada semisal "antibodi" tersendiri dalam dirinya. berapapun berbelok, mereka akan tahu kemana harus berjalan lagi memperbaiki diri. 
mungkin, saya juga sependapat kalo kemudian ada yang menganggap pengaruh lingkungan lah yang patut dipersalahkan. saya sepakat juga, namun tetap yang pertama yang perlu dikoreksi adalah orangtuanya. lalu bagaimana dengan yang dari kecil sudah yatim piatu? di sinilah saya baru setuju bahwa lingkunganlah penyebab utama. 

***

teman saya mengharapkan ada solusi. ada pemikiran, jangan berpikiran bahwa ini bukan masalah kita. langkah yang paling tepat adalah memperbaikinya secara tidak langsun dan langsung. yaitu...dengan menciptakan keluarga Islami. dimulai dari tiap individu. kalau ingin berkontibusi langsung, bergabunglah dengan lembaga peduli masyarakat, yang secara langsung terjun ke adik2 kita. cari info tentang bagaimana cara bergabungnya, dan ikutlah berbagai penyuluhan (kegiatan) mereka lakukan.
ternyata benar, bahwa perang yang lebih dahsyat yang akan dihadapi umat setelah perang Badar adalah perang melawan hawa nafsu, salah satunya berbentuk seperti masalah di atas. 
"ketika satu orang berfikir bahwa itu bukan masalahku, maka tidak ada lagi istilah sesungguhnya sesama muslim itu bersaudara". 
ayo, saling peduli! 

Jumat, 17 Desember 2010

Masihkah Kita Tidak Mengucap Syukur?

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
hemm.. hidup nyaman, jauh dari keterbatasan, begitu dekat dengan kenikmatan. terkadang keadaan seperti ini membuat diri kita kurang peka terhadap lingkungan. Allah sudah memberi segala kemudahan di dunia ini, materi, fisik, semuanya Alhamdulillah. namun benarkah sudah 'Alhamdulillah'? let's think more. .
***
sore gerimis, tak jauh dari Masji Jami' Malang. halte, tempat menunggu mikrolet (seharusnya menunggu bis yaa ^^). rasanya kaki ini lelah, dua setengah jam berputar melakukan aktivitas perempuan (belanja). entah apa yang dicari, namun Alhamdulillah dapat sebuah kado untuk ummi tercinta di Hari Ibu nanti. setelah ke kantor pos untuk mengirim suatu barang, saya duduk sembarangan di bangku panjang itu, tidak peduli banyak bapak-bapak sopir mikrolet yang sedang melepas lelah.
"saking pundi, nak?" (baca: darimana, nak?)
"saking kantor pos, bu" (baca: dari kantor pos , bu)
"nopo niku nak? (sambil menunjuk struk yang saya pegang)" (baca: apa itu, nak?)
"ooohh, niki bukti saking pos bu. mantun ngirim barang kalawau" (baca: ooohh, ini bukti dari pos bu, habis ngirim barang tadi)
serasa saya yang ditanya terus, saya kemudian bertanya balik.. sosok ibu ini mengingatkan saya pada eyang saya yang setahun lalu telah berpulang ke Rahmatullah. persis. saya tidak tahu, kenapa tiba2 udara begitu menyesakkan.
"ibu, aslinipun malang?" (baca: ibu aslinya malang?)
"mboten nak, ibu asli T******(menyebutkan satu nama kota di jawa timur)" (baca: tdk nak, ibu asli T******)
"oooh, nggeh. daleme ten malang pundi bu?" (baca: oooh, iya. rumahnya malang mana bu?)
"kulo njaluk2 nak. sampun 2 tahun." (baca: saya minta2 nak. sudah 2 tahun)
saya hanya terdiam. saya tentu tidak bermaksud menanyakan itu.
tahukah teman? ibu tadi sudah menjalani kehidupan sebagai tuna wisma selama 2 tahun di malang. sehabis subuh, si ibu datang ke halte itu, hanya duduk saja. sampai maghrib tiba. mengharap iba dari pengguna jalan yang lewat. kebanyakan para sopir angkot lah yang iba pada beliau. memberi makan, mengantar pulang. o ya! saya belum menceritakan "tempat tinggal" beliau. beliau sehari-harinya mengistirahatkan tubuhnya yang renta di pinggiran toko tak jauh dari halte tempat kami bertemu. panjang lebar si ibu menerangkan betapa baiknya pemilik toko, yang bahkan memberi beliau makan tiap malam.
saya menelan ludah. bagaimana kalau malam2 turun hujan lebat? apalagi akhir2 ini sering hujan dan angin kencang.
si ibu dengan setengah tersenyum menjawab : nggeh ndamel kresek nak. sikil2 e kulo sukani kresek. (baca:  ya pakai kantong plastik nak. kaki2 ibu dikasih kantong plastik)
terus kepala ibu? rambut ibu? (pikirku...)
Ya Allah...
si ibu ternyata sudah tidak punya siapa2 alias sebatang kara. ada adik kandung 1, tapi sedang 'marahan' istilahnya (saya sendiri juga bingung)
terlepas dari itu semua, teman.. si ibu masih memegang teguh yang namanya sholat 5 waktu. di ujung perjumpaan kami, si ibu sempat menanyakan jam. saya tengok jam tangan, masih jam setengah 5 bu. "berarti dereng maghrib?" (baca: berarti belum maghrib?)
"dereng, bu." (baca:  belum, bu)
si ibu juga menambahkan, sehabis sholat selalu menyempatkan dzikir 100X.
sudahkah kita, yang segar bugar, dan bisa dikatakan berkecukupan ini melakukan dzikir 100X minimal tiap hari?
akhirnya saya berpisah dengan si ibu, sambil mengucap doa (ah, saya selalu suka dikasih 'uang saku' doa dari orang tua). "mugi2 cpet lulus, nak" (baca: moga2 cepat lulus nak). saya mengamini. setelah mencium tangan beliau, saya berpamitan. .
ah, hidup.
teman, marilah kita sejenak merenung. apa yang sudah ada dan sudah ALLAH beri pada kita. bukankah ini lebih dari cukup? keluarga yang lengkap, materi yang cukup, badan yang sehat, dan banyak lagi nikmat lainnya. sudahkah kita mengucap syukur hari ini??
ketauhilah teman, banyak hal sepele yg kemudian tidak kita syukuri...
bersyukurlah, maka ALLAH akan mencukupkannya..
"fabiayyi 'alaairabbikumaa tukadzibaan?" let's say together :"ALHAMDULILLAH"
waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh..

Minggu, 12 Desember 2010

APAKAH KALIAN YAKIN BISA MENANG? part#1

yah! kata2 itu yg terlontar dari mulut eks LPM (lembaga pers mahasiswa) sana. sontak kami berempat bilang YA. dengan keyakinan penuh semangat '45. duh, anak SMA pinggiran pede betul ngomong gt. dia tetap mencatat segala yg keluar dari mulut kami. 
itu setelah technical meeting (TM) Tower Construction Competition (TCC) di ITS Surabaya. masih terekam dengan sangat jelas di memori otak sy, ketika itu kami (afan, ririn, cahyono, gawang, henis, dan saya) mengikuti lomba bergengsi yang diadakan tiap tahun oleh teknik sipil Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. berbekal uang pribadi, kami ikuti lombanya. pendaftaran lomba yg mensyaratkan terdiri dari 2 orang/grup itu ternyata cukup mahal utk ukuran pelajar SMA seperti kami. apalagi dari kota kami ke Sby (Surabaya) membutuhkan 2 kali oper bus. 
waktu itu TM berlangsung sore hari (sekitar jam 4) padahal sebelumnya panitia menginfokan TM dimulai jam 2 tepat. ah, kenapa sebelumnya tidak diberitahukan kepada kami? 
TM berlangsung menyenangkan. kami berkali2 memandang takjub pada kemewahan ruang TM. (besar dan mewah) begitulah komentar kami. maklum, anak SMA pinggiran seperti kami baru pertama kali itu menjejakkan kaki di sebuah institusi 'pendidikan' yang benar2 total dalam segalanya. dibandingkan SMA kami yang langganan banjir tiap tahun, yang ini jauh TOP BGT dong. 
sesi tanya jawab berlangsung cukup lama. kami diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas terkait lomba. mulai dari peraturan, kelengkapan yang harus dibawa, dress code peserta, hingga hal sepele seperti (apakah boleh membawa makanan selama lomba?) mengingat lombanya sendiri berlangsung 4jam nonstop. kami ber enam sering bertanya (entah itu karena kampungan nyobain mic kecil yg hanya bisa kami liat di tipi2 waktu sidang paripurna DPR, atau memang kami tidak bisa mencerna kata2 panitia). dengan penuh kesabaran panitia menjelaskan semua yang ditanyakan peserta. hingga TM selesai pukul 18.00. kami sepakat sholat Maghrib dulu, karena pasti kami sampai nya habis Isya.
ketika pulang, kami kesusahan mencari angkot yang ke arah terminal. karena sudah malam, dan gerimis, shg jarang angkot lewat. mulai merasa khawatir, kami takut2 melihat setiap mobil yg lewat siapa tau itu angkot. sampai kemudian ada angkot yang kami maksud, lagsung kami kejar. pak sopirnya memandang kami, mengernyitkan dahi kemudian berkata: saya mau pulang mbak mas, nggak narik lagi. liat saja angkot saya kosong gini. dengan wajah memelas kami memohon2, akhirnya pak sopir nggak tega juga dan kami diangkut. (eh) :)
sampai pada terminal, kami saling diam. bukan karena ada masalah, tapi karena kami sama2 lelah. waktu menunjukkan pukul 22.00, dan kami terjebak macet hingga selarut itu baru sampai di Tol Tandes. tiba2 ban bus yg kami tumpangi, pecah. bus merapat ke pinggir tol, dan se isi bus turun untuk menunggu bus 'penyelamat' datang. aduh, mana kita belum sempet makan malam. lapar, dingin, lelah, dan yang pasti 'kumus2' karena nggak ada yang mandi dari siang (weeek) plus, baju putih abu2. orang2 pada heran, ngapain anak SMA jam segini masih berkeliaran dijalan. (aih)
sampai rumah jam 23.00, fiuuh. . . baru merasakan gimana hidup para tunawisma di luar sana. semoga ALLAH senantiasa memudahkan langkah saudara2 kita.(amin)
***
H-1 lomba
semua tegang. wajar. karena besok adalah hari pertaruhan nama baik sekolah. semua sepakat berkumpul di musholla sekolah ba'da jumatan. tepatnya, di 'basecamp' kita. itu di ruang sempit berukuran 1.5X1.5 meter yang digunakan sebagai gudang musholla, namun akhir2 ini berfungsi sbg tempat tinggal sementara salah satu saudara kami. menyenangkan sekali biarpun harus berdesak-desakkan disana, karena banyak kenangan tiap mau ikut lomba berkumpulnya ya disana. kami berdiskusi seru tentang trik apa yang bisa kita gunakan utk lomba besok. kami juga mengadakan simulasi lomba, kira2 kemampuan kita sejauh mana. 
sementara itu, pembina kami sedang me-lobi pak kepsek utk meminjamkan mobil agar kami besok tidak naik bus lagi (takut ban pecah terulang kembali, kami mengadu pastinya). sehabis simulasi, kami menyiapkan kelengkapan lomba. kami ber-enam pecah jadi 3 grup. Cahyono dg saya, Ririn dengan Gawang, Henis dengan Afan. 
semua beres. let's fight!
***
saat2 mau lomba. . .
lomba dimulai jam 8 tepat. kami berangkat jam setengah 7. akhirnya dengan mobil milik pembina (ya sudahlah), kami seru sekali ngobrol tentang model Tower yang akan kami buat nantinya. masing2 grup punya model sendiri. tidak hanya modelnya yang kami bicarakan, melainkan juga perhitungan bahan pembuatnya (yaitu stik es krim). Ya, TCC adalah lomba membuat Tower (menara) dari stik es krim dengan ketentuan bentuk dasarnya adalah persegi (20x20 cm), tingginya 1 meter (hanya boleh lebih/kurang 1cm). stik es kri yang tersedia sebanyak 400, dan ada tusuk sate sbg penunjang sebanyak 50. per stik / tusuk sate memiliki harga tersendiri shg peserta dituntut membuat Tower yang kokoh, namun ekonomis. 
30menit sebelum lomba, peserta harus sudah berada di lokasi lomba. kami telat 5 menitan. dan langsung disuruh masuk ke ruangan yang ditunjukkan panitia.hampir semua peserta sudah hadir total ada 31 grup (62 peserta) dari seluruh SMA/SMK se jawa timur. 
panitia mengintruksikan untuk mengeluarkan semua kelengkapan lomba. mulai dari penggaris, alat tulis, hair-dryer, dan penggaris siku. kami melirik grup dari SMA lain, rata2 kelengkapan mereka bagus2 dan sepertinya bermerk. lihatlah penggaris siku mereka, terbuat dari besi (entah beli dimana). sedangkan grup kami membawa penggaris siku yg terbuat dari kayu bekas kandang ayam (asal bentuknya siku, lagsung kami 'sikat'). 
to be continue. . .




Selasa, 07 Desember 2010

APATIS, ANTARA EGOIS DAN TIDAK MAU TAU

betapa susahnya membuat semua teman jadi 'peduli'. setidaknya untuk belajar ber'demokrasi'. dalam lingkup kecil saja, apatis lebih diutamakan. jika tidak punya gambaran tentang calon yang akan dipilih, marilah sebelum2nya kita mengenal calon2. atau, di TPS juga ada profil calon2 tersebut.

meluangkan lima menit untuk perubahan setahun ke depan saja, ada yang tidak mau. wahai para generasi penerus bangsa, ayo kita 'belajar'! jangan apatis begitu, teman! tidak selamanya politik itu hina. yang hina itu pelaku politik yang gak bertanggungjawab, bukan politiknya. kalau calonnya ada yang 'amanah', kenapa apatis jadi jalan keluar? bukankah Rasulullah juga berpolitik? atau, kalian tidak membaca Sirah nabawiyah?? (*ketahuan tuh, yang apatis).

"mahasiswa yang benar2 mahasiswa, tau bagaimana dalam bersikap. peka terhadap lingkungan, dan peduli! ayo, buatlah diri kalian menjadi sosok yang benar2 layak dikatakan ber'pendidikan'!"

Sabtu, 04 Desember 2010

karakteristik akhwat genit (nah loh)!!!

Akhwat adalah sebutan akrab untuk para wanita muslim. Akhwat secara bahasa Arab artinya saudara perempuan. Namun sudah maklum (diketahui) bahwa saudara yang dimaksud di sini adalah saudara seiman, sama-sama muslim. Hal ini bukan tak berdasar, karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lain," (HR. Muslim, no. 2564).
Namun memang sebagian orang menggunakan istilah akhwat untuk makna yang lebih sempit. Ada yang menggunakan istilah akhwat khusus untuk para muslimah yang aktifis dakwah, berarti yang bukan aktifis dakwah bukan akhwat.
Ada juga yang menggunakan istilah akhwat khusus untuk para muslimah yang berjilbab lebar, berarti yang berjilbab pendek bukan akhwat.
Ada yang lebih parah lagi, istilah akhwat hanya diperuntukkan bagi muslimah yang satu aliran atau gerakan, yang beda aliran dan gerakan bukan akhwat. Tentu kita lebih setuju makna yang umum, bahwa setiap muslimah yang mentauhidkan Allah, adalah akhwat. Namun yang lebih dikenal banyak orang, akhwat adalah para muslimah aktifis dakwah yang biasanya berjilbab lebar. Dan makna ini yang kita pakai di dalam tulisan saya ini.
Demi Allah, sungguh anggunnya para muslimah dengan hijab syar'inya (pakaian muslimah yang sesuai ajaran Islam), melambai diterpa angin, memancarkan cahaya indah dari sebuah keimanan yang mantap. Ya, keistiqomahan seorang muslimah untuk menjaga auratnya dengan jilbab yang syar'i adalah cermin keimanannya, setidaknya dalam hal berpakaian.
Sungguh beruntung mereka yang telah menyadari bahwa Allah telah memerintahkan para muslimah untuk berhijab syar'i, dan sungguh Allah tidak akan memerintahkan sesuatu kepada hamba-Nya kecuali itu adalah sebuah kebaikan.
Sungguh beruntung mereka yang telah menyadari bahwa Allah telah memerintahkan para muslimah untuk berhijab syar'i, . . .
Namun sayang sungguh sayang, sebagian akhwat yang berhijab syar'i belum menyadari esensi dari hijab yang dipakainya, yaitu untuk menjaga dirinya dari fitnah syahwat. Sebagian dari mereka hanya menganggap hijab syar'i hanya sekedar tuntutan berpakaian dari syari'at, atau ada pula yang hanya menganggapnya sebagai tuntutan mode supaya terlihat anggun, terlihat cantik, keibuan, dll. Wal'iyyadzubillah!.
Akhirnya ditemukanlah tipe muslimah yang disebut akhwat genit, yaitu mereka (muslimah) yang sudah berhijab syar'i, jilbab lebar, namun tidak menjaga pergaulan dengan lawan jenisnya. Mereka tidak menjaga diri dari hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah (kerusakan;bencana) yang ditimbulkan dari pergaulan laki-laki dan wanita yang melanggar batas-batas syari'at. Padahal seharusnya merekalah (para akhwat) yang mendakwahkan bagaimana cara bergaul yang syar'i.
Akhwat genit, yaitu mereka (muslimah) yang sudah berhijab syar'i, jilbab lebar, namun tidak menjaga pergaulan dengan lawan jenisnya.
Mereka tidak menjaga diri dari hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah (kerusakan;bencana) yang ditimbulkan dari pergaulan laki-laki dan wanita yang melanggar batas-batas syari'at.
Mungkin saja para akhwat genit ini belum tahu tentang tuntunan Islam dalam bergaul dengan lawan jenis. Ketahuilah, memang Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mewajibkan ummat muslim berbuat baik dalam segala hal.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat baik atas segala sesuatu," (HR. Muslim). Dan memang benar bahwa Allah telah memerintahkan hamba-Nya mempererat persaudaraan, ukhuwah sesama muslim, bersikap santun, sopan, banyak memuji. Namun perlu diperhatikan, hal-hal baik tersebut akan berbeda hukum dan akibatnya jika diterapkan kepada lawan jenis.
Berkata manis, santun, mendayu-dayu, itu baik, namun bila diterapkan kepada lawan jenis, bisa berbahaya.
Menanyakan kabar kepada seorang kawan, itu baik, namun bila sang kawan itu lawan jenis, bisa berbahaya.
Sering memberi nasehat-nasehat kepada seorang kawan itu baik, namun jika ia lawan jenis, bisa berbahaya. Senyum dan menyapa saat berpapasan dengan kawan, itu baik, namun jika ia lawan jenis, bisa berbahaya. Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman yang artinya: "Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menundukkan pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya." (QS. An-Nur : 24).
Berbuat baik memang diperintahkan, namun Allah juga memerintahkan untuk menjaga pandangan dan pergaulan terhadap lawan jenis. Maka janganlah mencampurkan hal-hal baik dengan hal yang dilarang.
Ciri-ciri akhwat genit:
1.    Berpakaian yang mengundang pandangan
Mungkin ia memakai jilbab lebar, gamis, namun jilbab dan busana muslimah yang dikenakannya dibuat sedemikian rupa agar menggoda pandangan para ikhwan. Warna yang mencolok, renda-renda, atau aksesoris lain yang membuat para pria jadi terpancing untuk memandang.
2.    Senang dilihat
Akhwat genit, senang sekali bila banyak dilihat oleh para ikhwan. Maka ia pun sering tampil di depan umum, sering mencari-cari perhatian para ikhwan, sering membuat sensasi-sensasi yang memancing perhatian para ikhwan dan suka berjalan melewati jalan yang terdapat para ikhwan berkumpul.
3.    Kata-kata mesra yang Islami
Seringkali akhwat-akhwat genit melontarkan kata-kata mesra kepada para ikhwan. Tentu saja kata-kata mesra mereka berbeda dengan gayanya orang berpacaran, namun mereka menggunakan gaya bahasa Islami. misalnya; Jazakallah yach akhi; Akh, antum bisa saja dech; Pak, jangan sampai telat makan lho; sesungguhnya Allah menyukai hamba-Nya yang qowi; Kaifa haluka akhi; minta tausiah dunks; Akh, besok syura jam 9, jangan mpe telat lhoo..
4.    SMS tidak penting
Biasanya akhwat-akhwat genit banyak beraksi lewat SMS. Karena aman, tidak ketahuan orang lain, bisa langsung dihapus. Ia sering SMS tidak penting, menanyakan kabar, mengecek shalat malam sang ikhwan, mengecek shaum sunnah, atau SMS hanya untuk mengatakan Afwan atau Jazakallah.
5.    Banyak bercanda
Akhwat genit banyak bercanda dengan para ikhwan. Mereka pun saling tertawa tanpa takut terkena fitnah hati. Betapa banyak fitnah hati, VMJ, yang hanya berawal dari sebuah canda-mencandai.
6.    Tidak khawatir berikhtilat
Ada saat-saat di mana kita tidak bisa menghindari khalwat dan ikhtilat. Namun seharusnya saat berada pada kondisi tersebut seorang mukmin yang takut kepada Allah sepatutnya memiliki rasa khawatir berlama-lama di dalamnya, bukan malah enjoy dan menikmatinya. Demikian si akhwat genit. Saat terjadi ihktilat, akhwat genit tidak khawatir. Bukannya ingin cepat-cepat keluar dari kondisi tersebut, akhwat genit malah menikmatinya, berlama-lama, dan malah bercanda-ria dengan pada ikhwan laki-laki di sana.
7.    Berbicara dengan nada
Maksudnya berbicara dengan intonasi kata yang bernada, mendayu, atau agak mendesah, atau dengan gaya agak kekanak-kanakan, atau dengan gaya manja. Semua gaya bicara seperti ini dapat menimbulkan bekas pada hati laki-laki yang mendengarnya. Dan ketahuilah wahai muslimah, hal ini dilarang oleh syari'at. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang maruf." (QS. Al Ahzab: 32).
Para ulama meng-qiyaskan (menganalogikan) merendahkan suara untuk semua gaya bicara yang juga dapat menimbulkan penyakit hati pada lelaki yang mendengarnya.
Mari sama-sama kita perbaiki diri. Kita tata lagi pergaulan kita dengan lawan jenis. Karena inilah yang telah diperintahkan oleh syari'at. Dan tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kepada hamba-Nya, kecuali itu kebaikan. Dan tidaklah Allah melarang sesuatu kepada hamba-Nya, kecuali itu keburukan. Dan sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mewasiatkan kepada ummatnya bahwa fitnah (cobaan) terbesar bagi kaum laki-laki adalah cobaan syahwat, yaitu yang berasal dari wanita: "Tidaklah ada fitnah sepeninggalanku yang lebih besar bahayanya bagi laki-laki selain fitnah wanita. Dan sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah disebabkan oleh wanita." (HR. Muslim). http://affanrifaki.blogspot.com/2010/10/karakteristik-akhwat-genit.html

Kamis, 02 Desember 2010

masihkah kita sombong??

Sahabat Hikmah…
Sholat adalah perintah Allah untuk menghamba kepada-Nya.
Sholat adalah perintah Allah untuk bersyukur kepada-Nya.
Sholat adalah ukuran hamba yang beriman dan bertakwa.

”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.”
 (QS Al Kautsar :1-2)

Sholat adalah mengagungkan Allah, diri ini kecil.
Tidak mau sholat ….?
Apakah dia lebih agung dari Allah,
yang telah memerintahkan sholat ?

Sholat adalah memuji Allah, diri ini nista.
Tidak mau sholat ….?
Apakah dia lebih terpuji daripada Allah,
yang bertasbih dan bertahmid apa yang di langit dan di bumi ?


Sholat adalah memohon petunjuk kepada Allah, diri ini tak tahu arah.
Tidak mau sholat ….?
Apakah dia lebih tahu daripada Allah,
yang Maha Tahu atas segala sesuatu.

Sholat adalah memohon ampun kepada Allah atas segala dosa.
Tidak mau sholat ….?
Apakah dia bebas dari dosa,
sehingga tidak butuh ampunan-Nya ?

Sholat adalah meminta kepada Allah, diri ini fakir.
Tidak mau sholat ....?
Apakah dia lebih kaya daripada Allah,
yang memiliki semua yang ada ?

Sholat adalah tunduk dan taat  kepada Allah, diri ini tak berkuasa.
Tidak mau sholat ....?
Apakah dia lebih berkuasa daripada Allah,
yang semuanya ada di Tangan-Nya?

Sholat adalah ruku’ dan sujud kepada Allah, diri ini hina.
Tidak mau sholat ....?
Apakah dia lebih mulia dari pada Allah,
yang bertasbih apa yang di langit dan di bumi?

Sholat adalah bersyukur kepada Allah, diri ini papa.
Tidak mau sholat ....?
Apakah dia telah mencukupi dirinya sendiri,
selain pemberian dari Allah ?

Sholat adalah penghormatan kepada Allah.
Tidak mau sholat....?
Apakah dia lebih terhormat daripada Allah,
yang kemulian-Nya diakui seluruh makhluk-Nya ?


Sholat adalah perlindungan kepada Allah dari api neraka.
Tidak mau sholat....?
Apakah dia akan aman dari siksa neraka,
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,
dan penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras ?


Dan makhluk Allah yang di langit dan bumi, semuanya sholat
Mereka bertasbih, bertahmid, sujud dan mengangungkan-Nya

”Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya berTASBIH apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) SHOLAT  dan TASBIHnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS An Nur : 41)

”Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan berTASBIH dengan MEMUJI-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti TASBIH mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Isra’:44)

"Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah berSUJUD apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gu-nung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan seba-gian besar daripada manusia?" (QS Al-Hajj: 18)

Hanya sebagian jin dan manusia yang ANGKUH  dan SOMBONG
yang tidak mau melakukan sholat,
yang tidak mau mengagungkan Allah,
yang tidak mau memuji Allah,
yang tidak mau memohon petunjuk kepada Allah,
yang tidak mau memohon ampun kepada Allah,
yang tidak mau meminta kepada Allah,
yang tidak mau tunduk dan taat  kepada Allah,
yang tidak mau ruku’ dan sujud kepada Allah,
yang tidak mau bersyukur kepada Allah,
yang tidak mau menghormat kepada Allah,
yang tidak mau berrlindung kepada Allah dari api neraka.

Iblis diperintahkan oleh Allah untuk sujud  kepada Adam,
Dia enggan dan takabur, karena merasa lebih baik dari Adam

Manusia diperintahkan oleh Allah untuk sujud kepada Allah
Bila dia enggan dan takabur, apakah dia merasa lebih baik dari Allah ?


Firman Allah:
”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan SOMBONG, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS Al Israa’ :37)

Sabda Rasul :
”Tidak akan masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada kesombongan walau seberat debu.”  (HR Muslim)

Hukum orang yang tidak mau sholat:

Allah benci dengan orang yang sombong, dan Rasul diperintahkan untuk memerangi orang-orang yang sombong, sebagaimana sabdanya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ‏‎ ‎النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا‎ ‎أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ‏‎ ‎وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ‏‎ ‎اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ‏‎ ‎وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا‎ ‎فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا‎ ‎مِنِّي دِمَاءَهُمْ‏‎ ‎وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ‏‎ ‎الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ‏‎ ‎عَلَى اللَّهِ

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka (1) bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, (2) menegakkan SHOLAT, (3)menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haq Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah.” (HR. Al-Bukhari no. 75 dan Muslim no. 21)

Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata: Saya mendengar Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ‏‎ ‎وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ‏‎ ‎تَرْكَ الصَّلَاةِ

“Sungguh yang memisahkan antara seorang laki-laki (baca: muslim) dengan kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 82)

Asy-Syaukani berkata dalam Nailul Authar (1/403), “Hadits ini menunjukkan bahwa meninggalkan shalat termasuk dari perkara yang menyebabkan terjadinya kekafiran.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiah juga menerangkan perbedaan antara kata ‘al-kufru’ (memakai ‘al’) dengan kata ‘kufrun’ (tanpa ‘al’). Dimana kata yang pertama (yang memakai ‘al’/makrifah) bermakna kekafiran akbar yang mengeluarkan dari agama, sementara kata yang kedua (tanpa ‘al’/nakirah) bermakna kafir asghar yang tidak mengeluarkan dari agama. Sementara dalam hadits di atas dia memakai ‘al’. (lihat Iqtidha` Ash-Shirath Al-Mustaqim hal. 70)

Buraidah -radhiallahu anhu- berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا‎ ‎وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ‏‎ ‎تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat, karenanya barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir.” (HR. At-Tirmizi no. 2621, An-Nasai no. 459, Ibnu Majah no. 1069 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4143)

Asy-Syaikh Ibnu Al-Utsaimin berkata, “Yang dimaksud dengan kekafiran di sini adalah kekafiran yang menyebabkan keluar dari Islam, karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan shalat sebagai batas pemisah antara orang orang mu’min dan orang orang kafir, dan hal ini bisa diketahui secara jelas bahwa aturan orang kafir tidak sama dengan aturan orang Islam. Karena itu, barang siapa yang tidak melaksanakan perjanjian ini maka dia termasuk golongan orang kafir.”

Dari Abdullah bin Syaqiq Al-Uqaili -rahimahullah- dia berkata:

كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ‏‎ ‎صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ‏‎ ‎وَسَلَّمَ لَا يَرَوْنَ شَيْئًا‎ ‎مِنْ الْأَعْمَالِ تَرْكُهُ‏‎ ‎كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلَاةِ

“Para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berpendapat mengenai sesuatu dari amal perbuatan yang mana meninggalkannya adalah suatu kekufuran melainkan shalat.” (HR. At-Tirmizi no. 2622)

Itulah mengapa dalam peperangan, orang yang menyerah dan masuk islam belum diakui, sebelum mendirikan sholat dan membayar zakat.

" Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan mereka untuk berjalan. sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." ( QS At Taubah : 5 ). 

”Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS At Taubah : 11)

Itulah mengapa, pada masa Rasulullah dan sahabat semua muslim mendirikan shalat di masjid, termasuk orang munafik, walaupun dengan malas.

Alloh Ta'ala berfirman, yang artinya :" Sesungguhnya orang orang munafik itu menipu Alloh dan Alloh akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' ( dengan sholat ) dihadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Alloh kecuali sedikit sekali." (An Nisa: 142)

Rasulullah bersabda : Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak”  [HR Al-Bukhari dan Muslim]

Dan shalat adalah kunci surga, tidak shalat ya masuk neraka, yaitu neraka SAQARAllah Ta'ala berfirman, yang artinya : " Apakah yang memasukkan kamu kedalam saqar ( neraka ) ?" mereka menjawab," Kami dahulu tidak termasuk orang orang yang mengerjakan shalat." ( Al Mudatsir: 42-43 ).

Wallahu a’lam bi showab

O.F.A

Sumber:

Rabu, 24 November 2010

sentuhan Qolbu

barangsiapa banyak bergurau, akan hilang wibawanya.
barangsiapa berlebih-lebihan dalam suatu hal, dia akan dikenal dengan kebiasaannya.
barangsiapa banyak bicara, banyak pula kesalahannya.
barangsiapa banyak salahnya, berkuranglah rasa malunya.
barangsiapa berkurang rasa malunya, berkurang pula sifat wara'nya.
barangsiapa berkurang sifat wara'nya, maka matilah dia.

(Amirul Mukminin Umar bin Khattab)
 semoga Allah swt senantiasa menjaga hati hati kita. . .

Selasa, 23 November 2010

bagaimana agar terhijab segala yang ada di diri ini

apa itu hijab?
kata yang baru2 ini membayangi tiap langkahku .
kadang menggebu-gebu tuk mewujudkannya, kadan menguap begitu saja.
bagaimana cara memulainya? apakah dari hati dulu, pandangan dulu, atau perilaku?