" sabar ialah jarak antara usaha maksimal yang telah kita kerjakan dengan tercapainya impian kita (A.Fuadi). "
kami berlima terengah-engah menyusuri trotoar. waktu bertemu A.Fuadi sudah terpotong, lantas kami harus sesegera mungkin menuju tempat talk show tersebut dilaksanakan.
"jangan lupa bawa tiket." begitu kira-kira bunyi sms yang saya kirim ke 4 sahabat saya. kami berencana menghadiri sebuah talk show dimana salah satu pembicaranya adalah penulis novel "Negeri 5 Menara" dan "Ranah 3 Warna". minggu sebelumnya kami sudah merencanakan bahwa kami akan menghadiri talk show kali ini tanpa hambatan.
setelah kuliah pagi jam 9, kami segera ke tempat tersebut. karena mata kuliah setelahnya dikabarkan kosong. kami sudah berbunga-bunga membayangkan akan datang tepat waktu, namun rencana tinggallah rencana. mata kuliah yang dikabarkan kosong tersebut ternyata ada. kontan kami bingung, antara tetap kuliah ataukah mengorbankan jam kuliah dengan talk show yang sudah kami nantikan ini. dan akhirnya kami tetap pada tugas seorang mahasiswa yang baik, yakni tetap kuliah.
meski kami berada dalam kelas, tapi pikiran kami ada di tempat talk show. membayangkan apakah A.Fuadi sudah menyampaikan beberapa patah kata motivasi dan pengalamannya. bayangan kami menerawang entah sampai mana, kami berlima sibuk dengan pikiran masing-masing dan kurang memperhatikan apa yang dosen sampaikan. percuma. materi nasionalis tentang Pancasila gagal menembus otak kami. jari-jari saya hanya mencoretkan apa yang saya dengar.
masih terbayang di pikiran saya, bagaimana ekspresi salah seorang teman saya yang sangat ingin bertemu langsung dengan A.Fuadi, dia berkali-kali bergumam tidak jelas. "kapankah mata kuliah ini akan berakhir, kapankah Bapak ini akan mengakhiri kuliahnya.." namun, semakin dia bergumam panjang, semakin panjang pula yang disampaikan Bapak dosen.
akhirnya yang ditunggu datang juga, kuliah berakhir... seketika kami keluar kelas dan berlari kecil menuju tempat yang sudah ada dalam pikiran kami sedari pagi. "ayo cepat-cepat, A.Fuadi udah mulai bicara". "haahh tahu darimana??" "sms dari mbak ini". aduh, cepaattt.
sampai di depan ruangan talk show, beberapa kali saya mengintip ke dalam. itu A.Fuadi, kata saya dalam hati. Yaaaa saya akhirnya bisa melihatnya dengan langsung, tidak lagi di foto biografi pada halaman akhir novel dia. setelah cepat-cepat mengisi daftar hadir, kami segera masuk ke ruangan itu. ah, itu dia A.Fuadi. itu dia penulis yang telah menyuntikkan semangat dan motivasi luar biasanya ke saya lewat novelnya. itu dia alumni Pondok Modern Gontor yang dengan mantera ajaibnya 'man jadda wajada' meraih banyak beasiswa sekolah ke luar negeri.
berdiri di depan semua orang, A.Fuadi mengurai satu per satu slide nya yang menjelaskan tentang novel barunya (Ranah 3 Warna). setiap kata-kata yang dia tuliskan sangat memotivasi kami. dan dia juga menyelingi beberapa video motivasi tentang sekelumit perjalanan hidupnya, dan juga video visualisasi tentang novel yang telah ia tulis. semua yang ia uraikan membuat kami yang hadir mengangguk setuju. bhawasannya impian itu harus kita perjuangkan, bahwa sekecil apapun impian kita akan didengar oleh Allah subhanahu wa ta'ala. dan bahwa Allah akan memberikan hadiah pada hamba-hambaNya yang bersabar.
0 komentar:
Posting Komentar