Blessed is your face
Blessed is your name
My beloved
Blessed is your smile
Which makes my soul want to fly
My beloved
All the nights
And all the times
That you cared for me
But I never realised it
And now it’s too late
Forgive me
Now I’m alone filled with so much shame
For all the years I caused you pain
If only I could sleep in your arms again
Mother I’m lost without you
(Sami Yusuf - Mother)
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I 22-25 desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandala bhakti Wanita tama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di jawa dan sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai kongres wanita Indonesia (kowani). Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti Christina Tiahahu, Cut Nyak Dhien, Cut Mutia , R.A.Kartini, Walanda Maramis , Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said, Laksamana Malahayati dan lain-lain. Tahun 1959, Presiden Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Tanggal 22 Desember dipilih untuk mengenang diselenggarakannya Kongres Perempuan pertama, 31 tahun sebelumnya.
****
surat cinta Teruntuk Ummi Tersayang,
my beloved..ummi,
entah mengapa saya selalu meleleh hanya dengan memikirkanmu saja. mengingat semua pengorbananmu, seluruh peluhmu demi memenuhi pinta-pintaku. ummi,tak ada yang seindah engkau. tak ada yang rela tiap malam diam2 bangun hanya untuk memijit seluruh badan anakmu ini, memandangku dengan penuh sayang. tak sedikitpun hal itu saya minta, ummi.. karena kenyataannya, saya pun jarang memijit badanmu yang renta. maafkan anakmu ini,ummi. yang masih belum bisa memberi yang terbaik bagi mu.
my beloved..ummi,
taukah engkau,ummi? anakmu ini merindukan saat2 bersenda gurau denganmu. engkau selalu bisa memposisikan diri sebagai teman, yang siap mendengar semua keluh kesah. sekarang ummi ku sayang, tiada yang bisa menentramkan hati anakmu ini di saat banyak masalah. hanya terisak di sela tahajjud. moga ummi juga sedang tahajjud disana.. ada yang pernah bilang begini, ummi.. bahwa doa2 itu ibarat pilinan awan putih. yang mana pilinan2 itu menembus jauh ke langit, jauh menembus langit hingga mencapai Arsy-Nya dan mendapat jawaban "ya" dari ALLAH. serta di-AMIN-i oleh para malaikatNya.. saya selalu memanjatkan doa, fi dunyaa khasanah wa fil aakhiroti khasanah khusus untuk ummi dan abi.
my beloved.. ummi,
kaifa haluk, ummi? meski sering menelponmu, rasanya semua kata2 yang terucap tdk mencukupi. saya ingin melihat wajahmu secara langsung,ummi. memelukmu...mengadu tentang tugas2 kuliah,ummi.. tentang ketidakmampuan putrimu ini mencerna materi kuliah.. ah,ummi. betapa merasa bersalahnya diriku ketika nilaiku jelek. bersalah padamu, ummi... malu,diriku... doakan, ummi. segala hasil studi semester ini adalah yang terbaik.
my beloved.. ummi,
besok adalah hari Ibu. selama ini putrimu belum bisa memberi apa2,ummi. tapi insya ALLAH tahun ini ada persembahan sederhana untuk ummi.. ini dari jerih payah putrimu sendiri,ummi.. hasil kerja sebulan, untuk ummi dan insyaALLAH untuk abi juga.. jadi teringat waktu kemarin ummi ke sini, menjenguk saya. malam2 kita masih di samping jalan,menunggu bis. sudah begitu, alas kakimu rusak. malam2, dingin, ummi tdk beralas kaki. saya tahu, ummi.. engkau rela tidak membeli alas kaki baru lebaran kemarin, hanya karena ingin melihat putra-putrinya merayakan lebaran dengan serba baru. alas kaki yang engkau beli beberapa tahun lalu itu masih engkau pakai, ummi. dan akhirnya, rusak di saat tdk tepat. semoga engkau suka ummi, persembahan kecil dari putrimu ini..
my beloved.. ummi,
tunggu putrimu ini, ya ummi.. senin depan, saya pulang ummi.. rasanya sudah tdk sabar menumpahkan rindu yang menyesakkan dada ini. rasanya tdk sabar bermanja manja denganmu lagi.. tunngu ya ummi,
malang,21 Desember 2010
di tengah dinginnya udara Malang, di sela2 rindu yang menyesakkan dada.
0 komentar:
Posting Komentar