" sampai detik ini pun aku masih tak percaya, aku bisa meraihnya"
rangkaian kegiatan Pre Departure Orientation (PDO) berlangsung mulai tanggal 24-27 Juni 2012 bertempat di Jakarta. inilah pertama kalinya kami ber-20, grantee (sebutan bagi penerima beasiswa IELSP) Colorado State University bertemu satu sama lain. karena pengumuman beasiswa ini sudah sejak akhir bulan Desember 2011 (baca postingan saya sebelumnya : My Dream Come True), maka kami yang sebelumnya hanya menjalin komunikasi lewat ponsel dan jejaring sosial tentunya sangat antusias ketika melihat wajah masing-masing. tentunya dengan karakter yang bermacam-macam, well saya merasa senang bisa memperoleh teman dari Sabang sampai Merauke.
kami adalah kloter terakhir dari beasiswa ini, penerima beasiswa ini total berjumlah 80 orang dari seluruh Indonesia. 80 orang tersebut dibagi menjadi 4 kloter dengan tujuan negara bagian yang berbeda-beda. kloter pertama ke Arizona, kloter kedua dan ketiga ke Iowa dan Kansas, sedangkan kloter terakhir (kami) ke Colorado. sebenarnya tujuan awal kloter kami bukan Colorado, namun Virginia. sekitar akhir bulan Mei, pihak sponsor mendadak memberitahukan bahwa kami semua pindah ke Colorado. kaget, tentunya. karena pikiran kami sudah dijejali dengan bayangan-bayangan Virginia yang kami cari di Google. disamping tentunya, Virginia lebih dekat dengan pemerintahan (Washington DC). tapi, berita baiknya adalah...Colorado memiliki Rocky Mountain, dimana pegunungan ini menawarkan salju. dan, ada kemungkinan kami tour kesana di sela kegiatan belajar kami disana. jika di Virginia, untuk melihat salju kami harus menunggu musim dingin tiba padahal program kami hanya bulan Agustus-Oktober dan musim dingin baru mulai sekitar awal November. Allah tidak menetapkan sesuatu itu penuh kesia-siaan, bukan? ^_^
hari pertama PDO, Minggu 24 Juni 2012.
setelah check-in di Hotel Amaris Tendean pada pukul 13.00, kami disebar di 10 kamar dimana 1 kamar ditempati 2 grantee. jumlah grantee perempuan adalah 14 orang, sedangkan jumlah grantee laki-laki adalah 6 orang. sungguh perbandingan yang ironis, dimana laki-laki nya sangat sedikit sehingga kami kebingungan menentukan siapa yang pantas menjadi leader grup kami jikalau pilihannya sangat terbatas begini. resepsionis hotel memberitahu bahwa saya sekamar dengan Firoh, grantee asal Jawa Tengah. kemudian masing-masing dari kami diberi kartu putih dengan logo hotel "a" berwarna merah. dalam hati saya berfikir, "ini buka kamar hotel ya apa caranya kalo cuma kartu begini? ahh, mungkin nanti tinggal dimasukkan aja. pasti ada semacam lubang untuk memasukkan nih kartu". norak yah? emang..karena seumur-umur, saya baru pertama kali ke Jakarta dan menginap di hotel yang bagus begini. oke, kami dapat kamar 1508 di lantai 15. Firoh langsung menyerahkan kunci berbentuk kartu tersebut ke saya, katanya saya saja yang memegangnya. waduh!
kamar 1508 terletak di paling ujung, dekat dispenser umum. ketika kami berada di depan pintu kamar, seketika kebingungan melanda. tidak ada lubang >.< lalu nih kartu mau diapain??
diatas gagang hanya ada kotak seperti diatas, saya sok tahu saja menempelkan logo "a" berwarna merah ke tengah kotak tersebut dan KLIK. pintu terbuka. ckck, orang desaaaa >.<
masalah lain lagi muncul, ketika kami mencoba menyalakan AC ternyata tidak bisa. apa listrik mati ya? ahh tidak mungkin. setelah kami tanya, ternyata sebelah apa ya bahasa indonesia nya : cetekan lampu. nah di sebelahnya ada cetekan serupa namun berbentuk wadah, kartu tadi tinggal dimasukkan ke dalamnya sehingga listrik kamar on kembali. jadi ketika kami meninggalkan kamar dan mencabut kartu tadi, otomatis listrik kamar off kembali. konsep hemat listrik. bagus! :D
oke, agenda pertama adalah Visa Briefing pada 15.45 dimana selama hampir 3 jam kami diberitahu segala macam yang berhubungan dengan Visa interview keesokan harinya. ini penting, sebab jika kami "sembrono" di dalamnya maka permohonan visa kami tidak dikabulkan, visa kami tidak keluar, dan kami tidak bisa ke Amerika tanpa visa tersebut. dan ketika acara Visa briefing belum dimulai, saya menunggu di loby (tepat di depan lift) dan ketika itu ada grantee yang saya tidak tahu siapa, keluar lift dengan wajah cemas dan berkata pada panitia IELSP (mbak Vera dan Mbak Chichi) bahwa dia tidak bisa membuka kamar nya. ahh ternyata bukan saya saja yang "ndeso" :DD
Visa briefing berlangsung amat seru walaupun di awal terdapat insiden gelas pecah karena tidak sengaja tersenggol oleh salah seorang grantee (well, opening yang cukup menarik : bunyi gelas pecah) sehingga harus dibersihkan dulu oleh cleaning service hotel. acara ini diadakan di Amaris 1, meeting room hotel di Loby. sebelumnya kami diberi goodie bag yang berisi beberapa dokumen untuk dibawa saat Visa briefing keesokan harinya. diantaranya terdapat handbook, yang berisi banyak informasi dari A-Z dan tidak hanya mengenai Visa interview saja namun juga list barang-barang yang bisa kami bawa nanti. komplit banget. disamping itu, kami juga diberi uang saku untuk keperluan makan siang&malam kami selama PDO (karena sarapan kami sudah dapat dari hotel).
malam hari nya, seorang grantee yang kuliah di UI menyarankan kami dinner di tempat yang katanya bagus banget pemandangannya. kami kesana naik Kopaja, murah ternyata cuma 2ribu rupiah. tapi, kami harus naik jembatan penyebrangan, turun kemudian masuk ke gedung (aduh lupa nama gedungnya) sejenis mall, dan kami harus naik lift sampai atas kemudian oper lift lagi dan walaaah! sampailah di tempat "indah" yang dia maksud. kesan pertama sih : wow, indah nian pemandangan lampu-lampu dari atas sini. tapi jangan tanya, selesai dinner, kami dikejutkan dengan bill yang alhamdulillah menguras dompet. *cukup sekali*
hari kedua PDO, Senin 25 Juni 2012.
ada 3 acara sekaligus di hari ini, yaitu : Visa Interview, Medical Check Up and MMR, serta Visit @America. pagi-pagi sekali kami harus sudah siap ke Kedubes Amerika, sekitar pukul 05.00 kami berangkat menggunakan taksi. sesampai disana, karena masih gelap, kami diminta mengantri dahulu di bawah rel kereta api, eits tapi jangan salah. jam segitu udah banyak yang antri, jadi semakin siang kami datang, bisa dipastikan semakin lama kami menunggu sampai ke tahap interview. kami mengikuti tahapan demi tahapan yang telah di instruksikan Mbak Vera dan Mbak Chichi kemarin. tahapan-tahapan tersebut antara lain, checking di depan gerbang Kedubes kami menyerahkan paspor dan surat persetujuan apply visa, melewati metal detector, antri di kursi panjang yang mengular sampai ke loket, menyerahkan paspor dan surat persetujuan apply visa ke loket, menunggu di depan loket interview, pengambilan sidik jari, dan interview. disini kami tidak bisa sembarangan ngobrol, karena gerak-gerik kami dari awal sudah dipantau. kami hanya perlu rileks, dan ikuti rule nya. yang seru disini, saat interview itu sendiri. interview dilakukan bukan dengan duduk berhadapan, namun berdiri dan antara kami dengan native yang mewawancarai kami hanya dipisahkan dengan kaca transparan. kami mengantri sesuai panggilan, kemudian satu per satu diwawancarai oleh orang asli Amerika namun mereka sebenarnya bisa berbahasa Indonesia hanya saja saat wawancara mereka full english.
asalkan tujuan nya jelas, kami inshaAllah dapat visa. dan yang terpenting, jangan menjawab yang tidak perlu. di akhir wawancara, kami akan diberi kartu. ada 3 possibilitiy warna kartu yang akan diberi, putih (apply visa kita dikabulkan), kuning (apply visa kita ditangguhkan karena beberapa alasan tertentu), atau merah (apply visa kita ditolak, dan artinya kita harus mengulang proses apply visa dari awal. biasanya karena ada indikasi berbohong atau sebab lain). dan inilah yang bisa saya ingat dari wawancara visa waktu itu :
native : what's your name?. me : Sofyani Wulansari
native : where will you go?. me : Colorado State University, Fort Collins
native : in what program?. me : Indonesia English Language Study Program (IELSP)
native : what are you doing here? <maksudnya, kamu disini kerjanya apa>. me : I'm a student at Brawijaya University
native : what major?. me : Statistics
native : <shock> wow, Statistics? so, why you apply this scholarship?. me : because I want to continue my master degree in abroad, and I have to improve my english competence so I apply this scholarship.
native : oke, wish you luck <sambil menyerahkan white card>. me : thank you so much, miss. *terharu, karena ada diantara kami yang mendapat yellow card yang berarti dia harus menunggu sampai batas waktu yang tidak ditentukan untuk mendapat visa.
-well, to be continued-
1 komentar:
Assalamu'alaikum...
Salam kenal Mba Shofia...
Saya Puji, mahasiswi prodi pendidikan matematika, universitas tadulako, palu (sulawesi Tengah)...
Waktu cohort X kemarin, sy gagal mbak.. Makax mau usaha lagi di cohort XI nanti...
Saya sangat suka gaya menulis mbak, yang bermodel sperti cerpen. Jadi enak bacanya ;)
Oh iya, sy senang bgt juga...alhirnya bs ketemu dgn grantee yang akan ke colorado. Setidaknya, berita up to date dari tim colorado bisa saya dapatkan dari mba. hehe...
Mbak, mohon add FB saya ya; PUJIATI SARI II
Keep writing mbak!
jalan2 ke blog saya juga dong...
www.pujiatisari,wordpress.com
Posting Komentar