"siapa yang akan menyangka, nun jauh dari negara kelahiranmu, justru seseorang menawarkan muallaf kepadamu"
seperti sebelumnya, sehabis sholat maghrib, aku mengaji barang satu-dua lembar. bagaimanapun juga sebagai seorang muslimah aku harus konsisten dengan amalan yang sudah dikerjakan. meskipun tengah berada di negeri orang kafir, lirih ku ucapkan ayat demi ayat dari Allah. jika kesejukan hatiku salah satunya adalah dengan melihat ibu, maka disini aku tak bisa melihatnya dan hanya mengandalkan kitab suci ini. aku tak peduli di luar kamar asrama di balik pintu sana mereka sedang hura-hura entah berbuat apa. dan teman sekamarku, Katherine, alhamdulillah dia mengerti rutinitasku yang satu ini.
seperti sebelumnya, sehabis sholat maghrib, aku mengaji barang satu-dua lembar. bagaimanapun juga sebagai seorang muslimah aku harus konsisten dengan amalan yang sudah dikerjakan. meskipun tengah berada di negeri orang kafir, lirih ku ucapkan ayat demi ayat dari Allah. jika kesejukan hatiku salah satunya adalah dengan melihat ibu, maka disini aku tak bisa melihatnya dan hanya mengandalkan kitab suci ini. aku tak peduli di luar kamar asrama di balik pintu sana mereka sedang hura-hura entah berbuat apa. dan teman sekamarku, Katherine, alhamdulillah dia mengerti rutinitasku yang satu ini.